kalender

kalender hijriyah

jam

asmaul husna

Asmaul Husna

jadwal adzan

banner link gunadarma

"
Banner Link Gunadarma
".

universitas gunadarma

universitas gunadarma

Seguidores

Diberdayakan oleh Blogger.
Rabu, 30 Desember 2015
Sabtu, 19 Desember 2015


Judul Novel : Pulang
Nama Pengarang : Tere Liye
Nama Penerbit : Republika
Tahun Penerbitan : 2015
ISBN : 978-602-082-212-9
Jumlah Halaman : iv + 400 halaman
Berat : 300 gram
Dimensi : 13,5 x 20,5 cm
Harga : Rp. 65.000

Sinopsis Buku :
            Novel ini berawal dari kisah seorang anak bernama bujang yang masih berusia lima belas tahun yang tinggal bersama ayah dan ibunya di bukit barisan, Sumatera. Jalan hidupnya berubah sejak kedatangan sahabat lama bapaknya beserta anak buahnya datang ke rumah bujang. Tauke, itulah nama sahabat bapaknya yang tidak pernah bertemu dengan bujang. Ia datang karena ingin memburu babi hutan yang merusak ladang padi milik warga kampung sekitar. Bujang, tauke, dan anak buah tauke ikut dalam pemburuan babi hutan tersebut. Setelah pemberantasan babi hutan tersebut selesai, dimulailah awal perubahan kehidupan perjalanan hidup si Bujang dimulai.
            Bujang bersama Tauke dan anak buahnya berangkat ke kota, dari sinilah bujang belajar banyak hal dimulai dari shadow economy, bela diri, menembak, latihan fisik menjadi seorang pemukul yang handal, dan sebagainya. Tetapi, dari banyak hal tersebut ia tidak pernah menyentuh makanan dan minuman yang haram, sebab ibunya dulu pernah berpesan agar menjauhi hal-hal yang haram tersebut. Berbagai kisah perjalanannya menemui banyak tantangan, rintangan, dan hambatan. Tetapi ia banyak belajar dari masalah itu. Dengan segala kesenangan dunia, juga bagaimana kerasnya dunia ini menempanya membuat Bujang semakin tidak kenal dengan Sang Pencipta. Ia baru menyadari ketika semua yang dia raih hilang begitu saja dan berusaha bangkit atas keterpurukannya. Makna kata ‘Pulang’ dalam novel ini yaitu kembali mengingat asal kita ada di dunia ini dan selalu mengingatnya dimana pun berada dan dalam situasi apapun. Selalu merasa butuh akan Sang Pencipta dan hati kita  ini takkan pernah ada perasaan ragu-ragu, kecewa, dendam, ataupun kemarahan yang besar.
            Perpaduan warna dan gambar cover yang menarik menjadi perhatian orang yang melihatnya. Cover tersebut memiliki makna yang luas dan mendalam mengenai arti kata ‘pulang’ diihat dari berbagai sisi. Alur cerita dari novel ini yaitu alur maju mundur yang membuat saya sebagai pembaca agak kesulitan memahami kelanjutan ceritanya tetapi dengan mengikuti alur cerita tersebut saya dapat mengerti maksud dari cerita dan pemilihan alur tersebut sesuai dengan sistematika pembahasan dan juga penggunaan bahasa yang sederhana serta mudah dimengerti. Penamaan tokoh di dalam novel ini cukup unik dan mengambil nama-nama orang yang identik dengan orang Indonesia khususnya di daerah sumatera seperti bujang, mamak, abah, dan lainnya.
            Berbicara tentang kekurangan novel ini, sebenarnya tidak ada yang bisa saya ungkapkan. Tetapi saya mau memberikan sedikit saran untuk istilah – istilah yang semua orang belum memahaminya seperti khanjar,trisula,katana, dan yang lain agar dibuatkan definisinya di bawah halaman novel ataupun di halaman belakang novel. Ilustrasi gambar ataupun sebuah foto mungkin bisa ditambahkan agar membuat novel ini lebih menarik dan dapat menghidupkan suasana cerita.
kau harus mengalahkan banyak hal. Bukan musuh – musuhmu, tapi diri sendiri, menaklukkan monster yang ada di dirimu. Sejatinya, dalam hidup ini, kita tidak pernah berusaha mengalahkan orang lain, dan itu sama sekali tidak perlu. Kita cukup mengalahkan diri sendiri. Egoisme. Ketidakpedulian. Ambisi. Rasa takut. Pertanyaan. Keraguan. Sekali kau bisa menang dalam pertempuran itu, maka pertempuran lainnya akan mudah saja.”
meski semua hal itu adalah kenangan menyakitkan, kita baru merasa kehilangan setelah sesuatu itu telah benar – benar pergi, tidak akan mungkin kembali lagi.”

tapi sungguh, jangan dilawan semua hari-hari menyakitkan itu,Nak. Jangan pernah kau lawan. Karena kau pasti kalah. Mau semuak apa pun kau dengan hari-hari itu, matahari akan tetap terbit indah seperti yang kita lihat sekarang. Mau sejijik apapun kau dengan hari-hari itu, matahari akan tetap memenuhi janjinya, terbit dan terbit lagi tanpa peduli apa perasaanmu. Kau keliru sekali jika berusaha melawannya, membencinya, itu tidak pernah menyelesaikan masalah.”