kalender
kalender hijriyah
jam
jadwal adzan
banner link gunadarma
"
Banner Link Gunadarma
".
universitas gunadarma
Seguidores
Diberdayakan oleh Blogger.
Sabtu, 17 November 2012
MANAJEMEN PRODUKSI
1.Perkembangan Manajemen Produksi
Manajemen produksi berkembang pesat karena adanya faktor :
Manajemen produksi berkembang pesat karena adanya faktor :
- Adanya pembagian kerja (division of labour) dan spesialisasi
Agar produksi efektif dan efisien, produsen hendaknya
menggunakan metode ilmiah dan azas-azas manajemen. Pembagian kerja memungkinkan
dicapainya tingkat dan kualitas produksi yang lebih baik bila disertai dengan
pengolahan yang baik sehingga akan mengurangi biaya produksi sehingga dapat
tercapainya tingkat produksi yang lebih tinggi.
- Revolusi Industri
Revolusi Industri merupakan suatu peristiwa pergantian tenaga manusia
dengan tenaga mesin. Revolusi itu merupakan perubahan yang cepat dibidang
perdagangan, industri, dan tehnik di Eropa.
Perkembangan revolusi industri terlihat pada :
1. Bertambahnya penggunaan mesin
2. efisiensi produksi batu bara, besi, dan baja
3. Pembangunan jalan kereta api,alat transportasi, dan komunikasi
4. meluasnya sistem perbankan dan perkreditan
Industrialisasi ini meningkatkan pengolahan hasil produksi, sehingga membutuhkan kegiatan pemasaran
Perkembangan revolusi industri terlihat pada :
1. Bertambahnya penggunaan mesin
2. efisiensi produksi batu bara, besi, dan baja
3. Pembangunan jalan kereta api,alat transportasi, dan komunikasi
4. meluasnya sistem perbankan dan perkreditan
Industrialisasi ini meningkatkan pengolahan hasil produksi, sehingga membutuhkan kegiatan pemasaran
- Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup penggunaan computer
Sehingga pada banyak hal manajer produsi
mengintegrasikan tekhnologi canggih kedalam bisnisnya.
- Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antar manusia, dan model keputusan.
Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan memungkinkan ditemukannya
metode kerja terbaik dengan pendekatan sebagai berikut :
1. Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku
2. Pengamatan terhadap metode kerja melalui pengukuran dan analisis ilmiah
3. pelatihan pekerja dengan metode baru
4. pemanfaatan umpan balik dalam pengelolaa atas proses kerja.
1. Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku
2. Pengamatan terhadap metode kerja melalui pengukuran dan analisis ilmiah
3. pelatihan pekerja dengan metode baru
4. pemanfaatan umpan balik dalam pengelolaa atas proses kerja.
2.Pengertian Manajemen Produksi
Manajemen Produksi yaitu kegiatan atau
usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan/koordinasi
kegiatan orang lain dan mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber
daya. Organisasi yaitu alat untuk mencapai tujuan dalam manajemen.
3.Pengertian Produksi
Produksi adalah upaya atau
kegiatan untuk menambah nilai pada suatu barang dan sebagai
kegiatan pengolahan dalam pabrik, yang hasilnya berupa barang konsumsi dan
barang produksi. Arah kegiatan ditujukan kepada upaya-upaya pengaturan
yang sifatnya dapat menambah atau menciptakan kegunaan (utility) dari suatu barang atau mungkin jasa. Untuk melaksanakan
kegiatan produksi tersebut tentu saja perlu dibuat suatu perencanaan yang
menyangkut apa yang akan diproduksi, berapa anggarannya dan bagaimana
pengendalian/pengawasannya. Bahkan harus perlu difikirkan, kemana hasil
produksi akan didistribusikan, karena pendistribusian dalam bentuk penjualan
hasil produksi pada akhirnya merupakan penunjang untuk kelanjutan produksi.
Pada hakikatnya kegiatan produksi akan dapat dilaksanakan bila tersedia
faktor-faktor produksi, antara lain yang paling pokok adalah berupa
orang/tenaga kerja, uang, bahan-bahan baik bahan baku maupun bahan pembantu dan
metode.
4.Proses Produksi
Kegiatan
utama yang bersangkutan dengan manajemen produksi adalah proses produksi.
Sebelum membahas proses produksi, ada baiknya kita perlu mengetahui arti dari
proses dan produksi. Proses adalah cara, metode, dan teknik bagaimana
sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada
diubah untuk memperoleh suatu hasil. Sedangkan produksi adalah kegiatan untuk
menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa. Jadi, proses
produksi dapat diartikan sebagai cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau
menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber
(tenaga kerja, mesin, bahan-bahan dan dana) yang ada.
Jenis-jenis proses produksi itu sangatlah banyak.
Tetapi yang umum terdapat 2 jenis proses produksi yaitu :
1. Proses produksi terus-menerus (continuous
processes) adalah suatu proses produksi yang mempunyai pola atau urutan
yang selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan.
2. Proses produksi terputus-putus (intermitten processes) adalah
suatu proses produksi dimana arus proses yang ada dalam perusahaan tidak selalu
sama.
Ciri-ciri proses produksi
terus-menerus adalah :
1. Produksi dalam jumlah besar (produksi massa),
variasi produk sangat kecil dan sudah distandardisir.
2. Menggunakan product
layout atau departementation by
product.
3. Mesin bersifat khusus (special purpose machines)
4. Operator tidak mempunyai keahlian/skill yang
tinggi.
5. Salah satu mesin/peralatan rusak atau terhenti,
seluruh proses produksi terhenti.
6. Tenaga kerja sedikit
7. Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses
kecil
8. Dibutuhkan maintenance
specialist yang berpengetahuan dan pengalaman yang banyak
9. Pemindahan bahan dengan peralatan handling yang fixed (fixed path equipment ) menggunakan ban
berjalan (conveyor).
Kebaikan proses
produksi terus-menerus adalah :
1. Biaya per unit rendah bila produk dalam volume yang
besar dan distandardisir.
2. Pemborosan dapat diperkecil, karena menggunakan
tenga mesin.
3. Biaya tenaga kerja rendah.
4. Biaya pemindahan bahan di pabrik rendah karena
jaraknya lebih pendek.
Sedangkan kekurangan proses produksi terus-menerus adalah :
1. Terdapat kesulitan dalam perubahan produk.
2. Proses produksi mudah terhenti, yang menyebabkan
kemacetan seluruh proses produksi
3. Terdapat kesulitan menghadapi perubahan tingkat
permintaan.
Ciri-ciri proses produksi
yang terputus-putus adalah :
1. Produk yang dihasilkan dalam jumlah kecil, variasi sangat besar dan
berdasarkan pesanan.
2. Menggunakan process layout (departementation by equipment).
3. Menggunakan mesin-mesin bersifat umum (general purpose machines)
dan kurang otomatis.
4. Operator mempunyai keahlian yang tinggi.
5. Proses produksi tidak mudah berhenti walaupun terjadi kerusakan di salah
satu mesin.
6. Menimbulkan pengawasan yang lebih sukar.
7. Persediaan bahan mentah tinggi
8. Pemindahan bahan dengan peralatan handling yang flexible (varied path
equipment) menggunakan tenaga manusia seperti kereta dorong (forklift).
9. Membutuhkan tempat yang besar.
Kelebihan proses produksi
terputus-putus adalah :
1. Flexibilitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan
produk yang berhubungan dengan,
- process layout
- mesin bersifat umum (general purpose machines)
- sistem pemindahan menggunakan tenaga manusia.
2. Diperoleh penghematan uang dalam investasi mesin
yang bersifat umum.
3. Proses produksi tidak mudah terhenti, walaupun ada
kerusakan di salah satu mesin.
Sedangkan kekurangan proses produksi terputus-putus adalah :
1. Dibutuhkan scheduling, routing yang banyak karena produk berbeda
tergantung pemesan.
2. Pengawasan produksi sangat sukar dilakukan.
3. Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses cukup besar.
4. Biaya tenaga kerja dan pemindahan bahan sangat tinggi, karena
menggunakan tenaga kerja yang banyak dan mempunyai tenaga ahli.
5.Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Produksi
Dilihat dari kondisi keputusan yang harus diambil, dibedakan menjadi :
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.
Bidang Produksi Mempunyai 5 Tanggung Jawab keputusan Utama, yaitu :
1. Proses
2. Kapasitas
3. Persediaan
4. Tenaga Kerja
5. Mutu/Kualitas
6.Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Manajemen produksi mencakup perancangan atau penyiapan sistem produksi serta pengoprasiannya. Penambahan dan perancangan sistem produksi meliputi :
1. Seleksi dan desain hasil produksi
2. seleksi dan perancangan proses serta peralatan
3. Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi
4. rancangan tata letak dan arus kerja
5. Rancangan tugas
6. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas
Manajemen produksi mencakup perancangan atau penyiapan sistem produksi serta pengoprasiannya. Penambahan dan perancangan sistem produksi meliputi :
1. Seleksi dan desain hasil produksi
2. seleksi dan perancangan proses serta peralatan
3. Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi
4. rancangan tata letak dan arus kerja
5. Rancangan tugas
6. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas
7.Fungsi Dan Sistem Produksi Dan Operasi
A. Fungsi Produksi dan Operasi
Berikut ini ada 4 fungsi terpenting dalam produksi dan operasi :
1. Proses Pengolahan
2. jasa-jasa penunjang
3. Perencanaan
4. pengendalian/pengawasan
B. Sistem Produksi dan Operasi
Sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu, dan menyeluruh dalam pentransformasian masukan dan pengeluaran.Pengelolaan sistem produksi (manajemen produksi) akan melibatkan serangkaian proses pengambilan keputusan operasional, keputusan – keputusan taktikal bahkan keputusan strategis. Secara umum ada 5(lima) jenis kategori keputusan esensial didalam manajemen produksi, yaitu keputusan yang berkaitan dengan :
1. Proses Produksi, keputusan yang termasuk dalam kategori ini pada
prinsipnya berkaitan dengan penentuan wahana atau fasilitas fisik yang
dipergunakan untuk terjadinya transformasi input menjadi produk/jasa. Keputusan
yang dimaksud meliputi teknologi produksi, tipe peralatan, jenis proses, dan
aliran proses produksi. Pada umumnya, keputusan–keputusan yang diambil dalam
kategori ini berdampak jangka panjang dan tidak mudah diubah dalam waktu yang
singkat (long term strategic decision)
2. Kapasitas, keputusan–keputusan yang termasuk dalam kategori ini
berkaitan dengan penentuan kemampuan sistem produksi untuk menghasilkan barang
dalam jumlah dan waktu yang tepat. Dipandang dari sudut waktu dibedakan atas
:
- Keputusan jangka panjang, antara lain penentuan kapasitas design sistem
produksi, expansi kapasitas, integrasi vertikal, integrasi horisontal dan
sebagainya.
- Keputusan jangka menengah, antara lain penentuan sub kontrak, penambahan
mesin, rekrutasi tenaga kerja dan sebagainya.
- Keputusan jangka pendek, pada prinsipnya berkaitan dengan pengalokasian
pendayagunaan sumber–sumber yang tersedia untuk menghasilkan barang yang
diminta konsumen. Keputusan ini diantaranya adalah penjadwalan produksi (Scheduling & dispatching),
pengaturan mesin dan lain sebagainya.
3. Persediaan (Inventory), keputusan
yang termasuk dalam kategori ini pada hakekatnya berkaitan dengan pengaturan
material yang diperlukan untuk keperluan produksi, mulai dari pengaturan bahan
baku, barang setengah jadi maupun produk jadi. Ditinjau dari segi permasalahan
yang dihadapi, keputusan ini dapat dibedakan atas keputusan tentang operating system persediaan dan keputusan
tentang policy persediaan.
4. Tenaga Kerja, mengelola orang merupakan pekerjaan terpenting yang perlu
dibuat oleh seorang manajer mengingat tenaga kerja tidak hanya sebagai salah
satu faktor produksi tetapi merupakan faktor penentu dari keberhasilan semua
aktivitas didalam sistem produksi. Keputusan dalam kategori ini dimulai sejak
proses seleksi karyawan sampai dengan pensiun. Adapun keputusan – keputusan
rutin diantaranya penugasan karyawan, pengaturan lembur dan cuti, penggiliran
kerja dan sebagainya.
5. Kualitas Produksi, manajer produksi bertanggungjawab atas kualitas dari
barang/jasa yang dihasilkan, oleh sebab itu manajer produksi wajib untuk
melakukan kegiatan – kegiatan agar produk/jasa yang dihasilkan sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan.
8.Lokasi Dan Lay Out Pabrik
Perencanaan layout merupakan salah satu tahap
dalam perencanaan suatu fasilitas yang bertujuan untuk mengembangkan suatu
sistem produksi yang
efektif dan efisien. Tujuan penyusunan layout
pada dasarnya untuk mencapai pemanfaatan peralatan pabrik yang optimal,
penggunaan jumlah tenaga kerja yang minimum, kebutuhan persediaan yang rendah,
biaya produksi, dan investasi modal yang rendah. Sedangkan jenis layout terdiri
dari process layout, product layout dan fixed position layout, atau kombinasi
dari ketiga jenis layout tersebut. Sebagaimana diketahui bahwa layout yang
dipergunakan dalam sebuah pabrik akan mempunyai pengaruh langsung terhadap
peningkatan produktivitas perusahaan. Oleh karena itu penentuan layout pabrik
harus disesuaikan denagn kondisi perusahaan. Untuk menentukan layout pabrik
dengan baik, maka perlu diadakan persiapan-persiapan yang matang, diantaranya:
1. data yang diperlukan meliputi jumlah produk,
jenis produk, komponen produk, urutan pelaksanaan proses produksi, mesin,
peralatan informasi mesin, instalasi yang diperlukan, luas gedung, dan
perbandingan perencanaan layout.
2. analisis urutan operasi
3. teknik keseimbangan kapasitas
Lokasi merupakan salah satu kegiatan awal yang
harus dilakukan sebelum perusahaan mulai beroperasi. Penentuan lokasi yang
tepat akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam melayani konsumen,
mendapatkan bahan-bahan mentah yang cukup, mendapatkan tenaga krja dengan
mudah, dan memungkinkan diadakannya perluasan usaha. Kesalahan dalam pemilihan
lokasi akan mengakibatkan biaya transportasi yang tinggi, kekurangan tenaga
kerja, kehilangan kesempatan dalam bersaing,tidak tersedianya bahan baku yang
cukup/tidak memadai, dan sebagainya.
Sumber : pustaka.uk.ac.id
id.shvoong.com
oktasatria.blogspot.com
www.slidershare.net
wikipedia.org
organisasi.org
blogdeta.blogspot.com
http://rahmanelieser.blogspot.com/2010/11/7manajemen-produk.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar