kalender
kalender hijriyah
jam
jadwal adzan
banner link gunadarma
"
Banner Link Gunadarma
".
universitas gunadarma
Seguidores
Diberdayakan oleh Blogger.
Selasa, 20 November 2012
MANAJEMEN KEUANGAN PERUSAHAAN
Manajemen keuangan merupakan menajemen
terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi
begaimana memperoleh dana (raising of
fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund). Manajer keuangan berkepentingan dengan
penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan
memilih sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva tersebut. Untuk memperoleh
dana, manajer keuangan bisa memperolehnya dari dalam maupun luar perusahaan.
Sumber dari luar perusahaan berasal dari pasar modal, bisa berbentuk hutang
atau modal sendiri.
Manajemen
keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab manajer keuangan.
Tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi keputusan berinvestasi,
pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden suatu perusahan, dengan
demikian tugas manajer keuangan adalah merencanakan untuk memaksimumkan nilai
perusahaan. Kegiatan penting lainnya yang harus dilakukan manajer keuangan
menyangkut empat aspek yaitu :
1. Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para
manajer lainnya yang bertanggung jawab atas perencanaan umum perusahaan.
2. Manajer kuangan harus memusatkan perhatian pada
berbagai keputusan investasi dan pembiayaan, dan berbagai hal yang berkaitan
dengannya
3. Manajer keuangan harus bekerja sama dengan para
manajer di perusahaan agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin
4. Manajer keuangan harus mampu menghubungkan
perusahaan dengan pasar keuangan, dimana perusahaan dapat memperoleh dana dan
surat berharga perusahaan dapat diperdagangkan.
Aspek penting lain dari tujuan perusahaan dan tujuan
manajemen keuangan adalah pertimbangan terhadap tanggung jawab sosial yang
dapat dilihat dari empat segi yaitu :
1. Jika manajemen keuangan menuju pada memeksimalisasi
harga saham, maka diperlukan manajemen yang baik dan efisien sesuai dengan
permintaan konsumen.
2. Perusahaan yang berhasil selalu menempatkan
efisiensi dan inovasi sebagai prioritas, sehingga menghasilkan produk baru,
penemuan teknologi baru dan perluasan lapangan pekerjaan
3. Faktor-faktor luar seperti pencemaran lingkungan,
jaminan keamanan produk dan keselamatan kerja menjadi lebih penting untuk
dipertimbangkan. Fluktuasi disemua tingkat kegiatan bisnis dan
perubahan-perubahan yang terjadi pada kondisi pasar keuangan merupakan aspek
penting dari lingkungan luar.
4. Kerjasama antara industri dan pemerintah sangat
diperlukan untuk menciptakan peraturan yang mengatur tentang perilaku
perusahaan, dan sebaliknya perusahaan mematuhi peraturan tersebut. Tujuan
perusahaan pada dasarnya adalah memeksimumkan nilai perusahaan dengan
pertimbangan teknis.
Pada dasarnya tujuan manajemen keuangan adalah
memaksimumkan nilai perusahaan. Akan tetapi dibalik tujuan tersebut masih
terdapat konflik antara pemilik perusahaan dengan penyedia dana sebagai
kreditur. Jika perusahaan berjalan lancar, maka nilai saham perusahaan akan
meningkat, sedangkan nilai hutang perusahaan dalam bentuk obligasi tidak
terpengaruh sama sekali. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai dari saham
kepemilikan bisa merupakan indeks yang tepat untuk mengukur tingkat
efektifitias perusahaan.
Berdasarkan alasan itulah, maka tujuan manajemen
keuangan dinyatakan dalam bentuk maksimalisasi nilai saham kepemilikan
perusahaan, atau memaksimalisasikan harga saham. Tujuan memaksimumkan harga
saham tidak berarti bahwa para manajer harus berupaya mencari kenaikan nilai
saham dengan mengorbankan para pemegang obligasi.
CAPITAL
BUDGETING (PENGANGGARAN MODAL)
Istilah penganggaran modal digunakan untuk melukiskan
tindakan perencanaan dan pembelanjaan pengeluaran modal, seperti untuk
pembelian equipmen baru untuk memperkenalkan produk baru, dan untuk
memodernisasi fasilitas pabrik.
Penganggaran modal melibatkan suatu pengikat (penanaman) dana di masa sekarang dengan harapan memperoleh keuntungan yang dikehendaki di masa mendatang.
Investasi membutuhkan dana yang relatif besar dan keterika tan dana tersebut dalam jangka waktu yang relatif panjang, serta mengandung resiko.
Penganggaran modal melibatkan suatu pengikat (penanaman) dana di masa sekarang dengan harapan memperoleh keuntungan yang dikehendaki di masa mendatang.
Investasi membutuhkan dana yang relatif besar dan keterika tan dana tersebut dalam jangka waktu yang relatif panjang, serta mengandung resiko.
1. Metode Average Rate of Return
Metode ini mengukur berapa tingkat keuntungan
rata-rata yang diperoleh dari suatu investasi. Angka yang dipergunakan
adalah laba setelah pajak dibandingkan dengan total average invesment.
Hasil yang diperoleh dinyatakan dalam persentase. Angka ini kemudian
diperbandingkan tingkat keuntungan yang disyaratkan, maka proyek dikatakan
menguntungkan, apabila lebih kecil daripada tingkat keuntungan
yang disyaratkan proyek ditolak.
2.Metode Payback
Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi
bisa kembali. Karena itu satuan hasilnya bukan persentase, tapi satuan
waktu. Kalau priode payback ini lebih pendek daripada yang disyaratkan,
maka proyek dikatakan menguntungkan, sedangkan kalau lebih lama proyek
ditolak.
3.Metode Net Present Value
Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang
investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih
(operasional maupun terminal cash flow) dimasa yang akan datang. Untuk
menghitung nilai sekarang tersebut perlu ditentukan terlebih dahulu
tingkat bunga yang dianggap relevan. Apa bila nilai sekarang
penerimaan- penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang lebih besar
daripada nilai sekarang investasi, mak proyek ini dikatakan menguntungkan
sehinnga diterima. Sedangkan apabila nilainya kecil (NPV negatif ),
proyek ditolak karena tidak menguntungkan.
4.Metode Internal Rate of Return
Metode ini menghitung tingkat bunga yang menyamakan
nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas
bersi di masa-masa mendatang. Apabila tingkat bunga ini lebih besar
daripada tinkat bungarelevan(tingkat keuntungan yang disyaratkan), maka
investasi dikatakanmenguntungkan, kalau lebih kecil dikatakan merugikan.
5.Metode Profitability Index
Metode ini menghitung perbandingan antara nilai
sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa datang dengan nilai sekarang
investasi.Kalau Profitability Index (PI)-nya lebih besar daripada
1, maka proyek dikatakan menguntungkan, tetapi kalau kurang
dikatakan tidak menguntungkan. Sebagaimana metode NPV, maka metode
ini perlu menentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang akan dipergunakan.
Idealnya,
sejak awal berpenghasilan, setiap orang memiliki perencanaan keuangan, mulai
jangka pendek hingga jangka panjang. Dengan begitu, masa produktifnya tidak
berakhir dengan sia-sia, karena upaya yang telah dilakukannya membuahkan hasil
saat masa produktif berakhir.
"Pengelolaan keuangan sama pentingnya dengan menjaga kesehatan. Dua-duanya harus kita perhatikan agar hasil jerih payah dalam bekerja bisa kita nikmati dan gunakan untuk keperluan kita semaksimal mungkin," tutur Dwi Kisniarti, Senior Vice President, Head of Wealth Management Commonwealth Bank Indonesia, dalam siaran persnya.
Dwi menyarankan, ada empat langkah yang bisa Anda lakukan dalam mengelola keuangan.
1. Memahami pemasukan dan pengeluaran bulanan. Sebelum menentukan budgeting dengan skala prioritas bulanan sebagai bentuk perencanaan keuangan, Anda perlu memahami pemasukan dan pengeluaran setiap bulan. Selain itu, harus realistis. Tapi bukan berarti tidak kunjung investasi karena tidak ada uang lebih.
"Mulailah dengan apa yang kita punya. Dengan teori compounding interest (bunga berbunga), lebih baik mulai lebih cepat dengan jumlah yang lebih sedikit, tetapi rutin, dari pada menunggu sampai terkumpul jumlah yang lebih banyak untuk mulai berinvestasi," jelasnya.
Untuk memulainya tidak perlu dana yang besar. Semua orang bisa melakukannya. Misalnya, investor muda bisa berinvestasi reksa dana Rp 100 ribu/ bulan. Anda bisa menggunakan sistem AutoInvest, yaitu pemotongan dana secara berkala dari rekening tabungan untuk memudahkan investor muda dalam berinvestasi berkala dengan mudah. Selain itu sistem AutoInvest melatih kedisiplinan juga meminimalisir risiko kerugian jika dilakukan secara jangka panjang.
2. Menentukan tujuan keuangan.
Apa tujuan perencanaan keuangan Anda? Baik jangka pendek atau jangka panjang, tentukan tujuan dengan jelas. Investasi digunakan untuk mencapai tujuan jangka menengah atau panjang, sementara jangka pendeknya adalah tabungan atau dana cadangan/darurat. Sebelum berinvestasi jangka panjang, siapkan dulu dana cadangan. Dana cadangan yang sebaiknya dimiliki adalah enam kali dari pengeluaran setiap bulan.
3. Mengurangi risiko.
Risiko dalam berinvestasi tidak bisa dihindari, tetapi ada beberapa langkah untuk mengurangi risiko:
* Diversifikasi: Dalam memilih jenis investasi, pilih mana yang memiliki korelasi rendah, atau berbeda pergerakannya. Sehingga saat return satu jenis investasi turun, maka akan ditopang oleh return investasi lainnya yang sedang naik.
* Investasi secara rutin: yang penting dalam berinvestasi bukanlah jumlah yang besar, tetapi bisa dengan jumlah yang lebih kecil tetapi secara rutin. Dan dengan berinvestasi secara rutin, ini dapat meminimalkan risiko.
* Dalam berinvestasi untuk mendapatkan return yang paling optimal adalah untuk membeli di harga yang termurah dan menjual di harga yang tertinggi. Tetapi tidak ada seseorang pun yang dapat memprediksi dengan pasti kapan harga akan naik atau turun. Oleh karena itu, daripada hanya membeli di satu waktu, di mana ada kemungkinan harga masih bisa turun, lebih baik kita membeli di waktu yang berkala di mana secara rata-rata harga beli kita akan lebih murah.
Untuk Anda yang sedikit “boros”, untuk memudahkan disiplin berinvestasi, sebaiknya dana yang sudah ditentukan untuk dinvestasi, di debet secara langsung setiap bulannya. Sehingga walaupun uang gajian kita habis setiap akhir bulan, kita sudah bisa merasa nyaman bahwa investasi kita sudah terpenuhi.
4. Mencari informasi yang tepat. Sebelum berinvestasi Anda harus benar-benar mengerti dan merasa nyaman dengan produk yang dipilih. Jangan malu bertanya dan mencari tahu informasi sebanyak mungkin.
"Pengelolaan keuangan sama pentingnya dengan menjaga kesehatan. Dua-duanya harus kita perhatikan agar hasil jerih payah dalam bekerja bisa kita nikmati dan gunakan untuk keperluan kita semaksimal mungkin," tutur Dwi Kisniarti, Senior Vice President, Head of Wealth Management Commonwealth Bank Indonesia, dalam siaran persnya.
Dwi menyarankan, ada empat langkah yang bisa Anda lakukan dalam mengelola keuangan.
1. Memahami pemasukan dan pengeluaran bulanan. Sebelum menentukan budgeting dengan skala prioritas bulanan sebagai bentuk perencanaan keuangan, Anda perlu memahami pemasukan dan pengeluaran setiap bulan. Selain itu, harus realistis. Tapi bukan berarti tidak kunjung investasi karena tidak ada uang lebih.
"Mulailah dengan apa yang kita punya. Dengan teori compounding interest (bunga berbunga), lebih baik mulai lebih cepat dengan jumlah yang lebih sedikit, tetapi rutin, dari pada menunggu sampai terkumpul jumlah yang lebih banyak untuk mulai berinvestasi," jelasnya.
Untuk memulainya tidak perlu dana yang besar. Semua orang bisa melakukannya. Misalnya, investor muda bisa berinvestasi reksa dana Rp 100 ribu/ bulan. Anda bisa menggunakan sistem AutoInvest, yaitu pemotongan dana secara berkala dari rekening tabungan untuk memudahkan investor muda dalam berinvestasi berkala dengan mudah. Selain itu sistem AutoInvest melatih kedisiplinan juga meminimalisir risiko kerugian jika dilakukan secara jangka panjang.
2. Menentukan tujuan keuangan.
Apa tujuan perencanaan keuangan Anda? Baik jangka pendek atau jangka panjang, tentukan tujuan dengan jelas. Investasi digunakan untuk mencapai tujuan jangka menengah atau panjang, sementara jangka pendeknya adalah tabungan atau dana cadangan/darurat. Sebelum berinvestasi jangka panjang, siapkan dulu dana cadangan. Dana cadangan yang sebaiknya dimiliki adalah enam kali dari pengeluaran setiap bulan.
3. Mengurangi risiko.
Risiko dalam berinvestasi tidak bisa dihindari, tetapi ada beberapa langkah untuk mengurangi risiko:
* Diversifikasi: Dalam memilih jenis investasi, pilih mana yang memiliki korelasi rendah, atau berbeda pergerakannya. Sehingga saat return satu jenis investasi turun, maka akan ditopang oleh return investasi lainnya yang sedang naik.
* Investasi secara rutin: yang penting dalam berinvestasi bukanlah jumlah yang besar, tetapi bisa dengan jumlah yang lebih kecil tetapi secara rutin. Dan dengan berinvestasi secara rutin, ini dapat meminimalkan risiko.
* Dalam berinvestasi untuk mendapatkan return yang paling optimal adalah untuk membeli di harga yang termurah dan menjual di harga yang tertinggi. Tetapi tidak ada seseorang pun yang dapat memprediksi dengan pasti kapan harga akan naik atau turun. Oleh karena itu, daripada hanya membeli di satu waktu, di mana ada kemungkinan harga masih bisa turun, lebih baik kita membeli di waktu yang berkala di mana secara rata-rata harga beli kita akan lebih murah.
Untuk Anda yang sedikit “boros”, untuk memudahkan disiplin berinvestasi, sebaiknya dana yang sudah ditentukan untuk dinvestasi, di debet secara langsung setiap bulannya. Sehingga walaupun uang gajian kita habis setiap akhir bulan, kita sudah bisa merasa nyaman bahwa investasi kita sudah terpenuhi.
4. Mencari informasi yang tepat. Sebelum berinvestasi Anda harus benar-benar mengerti dan merasa nyaman dengan produk yang dipilih. Jangan malu bertanya dan mencari tahu informasi sebanyak mungkin.
sumber :
http://www.scribd.com/doc/32991141/Metode-metode-Penilaian-Investasi
http://pakarbisnisonline.blogspot.com/2009/12/peran-manajemen-keuangan.html
http://chaakarui.blogspot.com/2010/03/capital-budgeting-penganggaran-modal.html
http://danielanugrah10.wordpress.com/2011/01/04/manajemen-keuangan-perusahaan/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar